ARKEOLOGI UNTUK SEMUA
Apa itu Arkeologi
Arkeologi adalah petualangan menantang dan intrik romantis seperti halnya penyelidikan ilmiah yang menakjubkan. Hal tersebut dapat kita lihat di film-film produksi hollywood dan berbagai pemberitaan, sekalipun ekskavasi (penggalian arkeologi) dilakukan di trotoar pusat keramaian kota atau di tengah ladang perkebunan, petualangan tetap ada di sana karena kamu mencoba untuk membuat hal yang tadinya belum diketahui menjadi diketahui. Menemukan dengan menggali tidak hanya mencari artefak dari masa purbakala tetapi juga cerita yang sering dramatis tentang bagaimana kehidupan masa lalu manusia. Mungkin dengan menimba beberapa pelajaran untuk masa sekarang.
Kebingungan dan perbedaan konsep tentang arkeologi adalah hal alami dimana-mana. Kita mendefinisikan arkeologi dan menunjukan bagaimana sesungguhnya sebuah pekerjaan detektif dalam skala besar. Di sini anda akan menemukan bagaimana situs arkeologi terbentuk, bagaimana arkeologi modern dibangun, dan bagaimana anda sendiri mungkin melakukan pekerjaan arkeologi sepanjang waktu tanpa menyadarinya!
Jadi Bagaimana Sesungguhnya Arkeologi itu?
Sebuah definisi sederhana: arkeologi adalah mengetahui kehidupan manusia masa lalu dengan mempelajari bukti materi tinggalannya.
Arkeologi tidak terlihat penting pada orang itu sendiri, tetapi selalu menguji kemampuannya. Arkeologi sangat berbeda di antara semua ilmu pengetahuan sosial ( studi tentang manusia dan kehidupannya) mempunyai metode yang unik: mempelajari manusia tidak dengan melihat dan membaca atau mendengarkannya tetapi dengan melakukan analisa benda materi tinggalannya. Benda materi diartikan kepunyaan orang, sisa-sisanya, dan segala sesuatu yang terlihat dan terwujud – dari biji manik-manik paling kecil atau minyak biji jagung hingga piramida tertinggi, dari sampah dapur yang sangat sepele hingga kerajinan tangan berbahan emas yang sangat indah. Hari ini ketika kemampuan mengerti rambut manusia dan DNA sebaik noda hitam dan beragam fitur yang didapatkan dari dalam tanah makam, bangunan dan sebagainya.
Metode : Pekerjaan Detektif
Arkeologi identik dengan pekerjaan detektif- kenyataannya, jelas pekerjaan detektif! Banyak polisi atau detektif swasta menggunakan semua metode yang para arkeolog gunakan:
- Hati-hati dalam mengukur, merekam, dan memotret bukti tempat kejadian kejahata
- Bersusah payah menggunakan tehnik yang akurat untuk memulihkan, memproses dan menganalisa bukti.
- Mendapatkan latar informasi pada semua orang, tempat dan waktu yang terlibat
- Mewawancarai hal yang diketahui orang tentang kejadian dan bukti lain yang mereka miliki dan ketahui
- Menggunakan teknik dari ilmu fisika dan kimia untuk mempelajari lebih lanjut berbagai bukti
- Berhenti untuk minum kopi dan makan donat atau bir dingin pada suatu tempat kecil yang tertutup, untuk melihat dan berfikir apa lagi yang dapat dicari lebih lanjut.
- Mengumpulkan semua informasi dan mendeskripsikan apa yang terjadi
- Menyatakan kasusmu dan mengkritiknya, kadang melibatkan para pakar lain, politikus, jurnalis, dan anggota masyarakat.
- Melanjutkan penyelidikan jika kamu tidak dapat mempertalikan semua hal yang membingungkan
Setiap orang kadang melakukan pekerjaan arkeologi.
Pengetahuan arkeologi adalah tentang kita. Kamu dapat melakukan pekerjaan arkeologi pada masa lalu yang terpisah jauh atau masa lalu yang baru saja berlalu. Setiap orang yang melakukan pekerjaan arkeologi, mungkin hampir setiap hari. Sebagai contoh, kamu mungkin mengetahui kendaraan yang di jalan menuju rumah, atau sesuatu yang tersebar di sekeliling rumah tamu yang kawan sekamar, atau anak-anak lakukan di sana. Orang tua, khususnya yang melakukan banyak pekerjaan arkeologi ( Apakah kamu sudah menyikat gigimu sebelum tidur? “ Iya, bu. Selalu bu,” Kemudian mengapa sikat gigimu masih kering.
Tujuan : Mengerti Tentang Manusia
Ketika kamu melakukan pekerjaan arkeologi, kamu tidak menggali hanya untuk mendapatkan artefak yang mengagumkan (itu adalah perburuan harta atau perampokan). Kamu tidak sungguh ingin temuan tersebut untuk dirimu sendiri, bagaimanapun, mereka mengunjungi koleksi atau pameran museum untuk semua kesenangan dan belajar lebih, jika berhasrat. Tidak, kamu ingin mengerti masa lalu manusia melalui melalui apa yang mereka tinggalkan di atas dan di dalam permukaan tanah (atau di manapun). Kamu periksa sekilas jejak yang hilang dari masa lalu untuk beberapa alasan yang bagus. Tujuan arkeologi adalah :
- Mempelajari masa lalu manusia melintasi ruang dan waktu
- Merekonstruksi kehidupan manusia masa lalu dan kebiasaan hidupnya
- Mengerti sistem budaya masa lalu (sosial, ekonomi, politik, religi) dan bagaimana mereka berubah sepanjang waktu.
- Membantu pelestarian rekaman material yang terpecah-pecah pada masa lalu manusia dan menafsirkan tinggalannya untuk manusia hari ini.
- Membawa cerita masa lalu manusia ke masyarakat untuk kesenangan, pendidikan dan kemanfaatan praktis lainnya.
Bukti Alamiah Arkeologi
Sesuatu yang dibuat manusia adalah sebuah artefak, termasuk sebuah pemikiran, lagu, atau sebuah senyuman. Dalam arkeologi, artefak adalah objek materi buatan manusia- kamu dapat melihat dan mengukurnya dan memperoleh informasi darinya.
Material kamu adalah semua hal yang bersifat fisik yang kamu gali atau diperoleh dengan cara lain dari situs arkeologi, dan data kamu adalah semua kepingan informasi yang kamu peroleh dari galian, situs dan semua tinggalan fisik. Kemudian kamu bersihkan, pilah, dan identifikasi material arkeologi mu di laboratorium. Kemudian ketika kamu mendaftar masing-masing jenis artefak dan ekofak dalam tabel, kamu membuat data. Sama seperti semua informasi yang kamu rekam saat kamu menggali sebuah fitur atau membuat sebuah peta- di sana ada banyak data, seperti semua catatanmu, file, foto dan informasi lainnya. Mengikuti bagian deskripsi semua kategori pada tinggalan ini.
Artefak
Setiap objek yang dibuat manusia adalah artefak. Biasanya kamu memikirkan jambangan keramik kuno atau mata panah, dan akhirnya semua barang ini ada di mana-mana di situs arkeologi. Tetapi kuil dan istana adalah sebuah artefak juga – sesuatu yang dibuat pada artefak individu seperti bata atau balok batu. Batu digunakan untuk memukul dan potongan batu lainnya dibuat mata panah yang juga adalah artefak; Sungguhpun ini bukan dibentuk dengan bebas. Benda Ini permukaannya digerinda dan terdapat tanda tatal dan kemudian di modifikasi oleh aktifitas manusia. Akhirnya, tatal batu yang terkelupas ketika pembuatan alat batu, sesungguhnya juga termasuk artefak. Meskipun mereka mungkin atau mungkin juga tidak dibuang. Lebih sering, artefak adalah objek ekskavasi yang bergerak dan dibawa kembali ke laboratorium untuk dipelajari.
Ekofak
Ekofak adalah temuan arkeologi yang digolongkan sebagai objek alam yang digunakan oleh manusia tanpa modifikasi. Tulang hewan dan sisa makanan atau pollen dari tanaman kebun adalah ekofak. Tetapi jika sebuah tulang dibentuk menjadi ujung mata tombak, modifikasi tersebut membuatnya menjadi artefak. Kadang fosfat atau unsur kimia lainnya dalam tanah adalah ekofak yang menunjukan bahwa manusia melemparkan sampah organiknya ke permukaan tanah.
Fitur
Sesuatu yang dibuat manusia tetapi terlalu besar untuk diangkat (intak) ke laboratorium disebut fitur. Fitur dapat berupa lubang sampah, pondasi, lubang tiang rumah, kuburan, jalan, kerangka atap bangunan tua, pondasi bangunan, lubang penyimpanan, Tempat asal artefak, dan jejak kaki. Secara teknis kita dapat memotong dan membawanya untuk dipelajari di tempat yang lebih baik kondisinya seperti di laboratorium, tetapi banyak fitur yang diekskavasi ( atau dipelajari dan kemudian dipreservasi) di masa fitur tersebut pertama kali dibuka.
Situs
Situs arkeologi adalah tempat dimana ruang hidup manusia atau aktifitas lainnya dilakukan dan tempat dimana artefak, fitur dan ekofak ditemukan semuanya. Kamu dapat menemukan situs yang berbeda ukuran, bentuk dan periode waktu. Mulai batu galian kecil dengan sedikit potongan batu yang bertebaran di reruntuhan istana besar, hingga potongan balok batu tersebar. Tergantung pada preservasinya, situs dapat berukuran kecil atau besar, dangkal atau dalam.
Komponen dan Batas-Batas
Ketika manusia pada satu periode waktu menggunakan sebuah tempat yang manusia selalu gunakan dari awal waktu, mereka menambahkan komponen lain pada suatu situs. Sebuah situs multi komponen (digunakan dalam rentang masa yang panjang dengan berbagai aktivitas budaya yang berbeda) pada lokasi yang diutamakan seperti sebuah bibir pantai yang mempunyai simpanan budaya ribuan tahun, satu komponen tumpang tindih dengan lainnya. Situs yang ideal mempunyai sesuatu yang baik, lapisan steril budaya di antara masing-masing kmponen yang kamu jelaskan bagiannya. Kenyataannya jarang keadaan semacam ini. Manusia sebelumnya datang dan menggali situs dan mencampur barang yang lebih tua dengan barang mereka dan tidak pernah memikirkan bagaimana arkeolog di masa depan menjelaskan semuanya.
Tidak semua situs dapat dilihat. Kadang kamu melakukan survei arkeologi di lokasi situs, termasuk menggunakan teknik khusus jika tinggalan terkubur atau berada di bawah air. Mencari batas situs juga kadang rumit dan bisa jadi tidak mungkin tanpa menggali.
Wilayah dan Temuan Terisolir
Anda dapat menyelidiki situs arkeologi dengan wilayah alamiah keseluruhan, seperti lembah sungai atau pulau. Atau boleh mengerjakan survei arkeologi dalam sebuah kewenangan area proyek, seperti batas properti seseorang, dalam kasus ini, kamu melakukan hal terbaik untuk melihat bagaimana sesungguhnya keluasan situs arkeologi masa lalu., tetapi kamu mungkin tidak pernah mengetahuinya secara pasti.
Masing-masing artefak ditemukan satu atau dua benda juga kadang disebut situs jika mengindikasikan sebuah aktifitas khusus di sana. Tetapi sebuah anak panah tidak cukup, benda tersebut dapat saja terjatuh dari rusa yang kemudian terbawa setelah dipanah. Kriteria untuk kualifikasi sebuah situs dapat berubah menurut arkeolog yang mengerjakan pekerjaan dan petunjuk proyek. Banyak profesional sekarang merekam temuan yang terisolir khusus, atau artefak peristiwa untuk mengindikasikan sesuatu yang terjadi di masa lalu, jika mereka tidak mempunyai cukup bukti untuk menyatakan tempat tersebut sebagai situs.
Bagaimana Bentuk Situs Arkeologi
Situs arkeologi dapat dibangun lebih besar atau kecil dalam jumlah waktu dan ruang, melalui besar atau kecil kegiatan manusia dan alam. Arkeolog menyatakan proses pembentukan situs dapat dibagi dalam 2 kategori : Proses budaya dan proses alami.
Proses Budaya
Aktifitas budaya yang berkontribusi dalam pembentukan situs arkeologi adalah sesuatu yang sederhana yang manusia lakukan yang menghasilkan bukti materi. Ikuti daftar yang diberikan pada anda beberapa contoh:
- Mencari bahan baku dan membuat artefak; membuat sesuatu dari potongan alat batu untuk membuat piramida (limbah proses yang ditinggalkan)
- Meninggalkan bukti aktifitas; menggunakan barang materi dan ruang fisik, menggerak sekeiling objek, meninggalkan limbah, memperbaiki dan membuat kembali benda – dasarnya, meninggalkan jejak dan puing dalam sebuah area dimana anda menunjukan aktifitas.
- Membuang benda (meninggalkan begitu saja atau karena ketidaksengajaan): membuang sampah, mengantar barang, atau menyimpan barang dan melupakannya.
- Menggunakan kembali barang di masa lalu: mengambil bagian dari piramida tua dan membawa balok atau bata untuk digunakan pada kontruksi baru.
- Menggali atau mengganggu benda-benda masa lalu yang berada di bawah tanah: membajak tanah situs lama dan membuldozernya untuk membuat kontruksi baru.
Proses Alami
Alam juga memiliki kontribusi pada pembentukan situs arkeologi. Jenis-jenis proses alami :
- Proses fisika, seperti angin, gravitasi, hujan, badai, kekeringan, gunung berapi, dan berbagai keadaan iklim dan kondisi cuaca setempat.
- Proses Biologi, seperti sarang burung di situs dan bakteri atau organisma lain yang menyebabkan kerusakan.
- Proses kimia, seperti pelapukan batuan, karat besi, dan pembusukan tanaman mati di keasaman tanah.
Semua proses ini mempengaruhi keadaan situs arkeologi secara susunan dan pandangan. Keadaan ini bisa dalam skala besar (abu ledakan gunung berapi menutupi seluruh kota seperti Pompeii) atau dalam skala sangat kecil (artefak besi berkarat secara menyeluruh) . Hal lain yang lebih destruktif (bangunan kayu hancur secara menyeluruh dan meninggalkan hanya noda hitam yang tersebar di permukaan tanah), atau malah secara nyata mengawetkan situs (debu Pompeii). Kadang keduanya dapat mengawetkan dan menghancurkan dalam waktu yang sama. Contoh efek dari sungai yang banjir, membersihkan seluruh bagian dari tinggalan prasejarah tepian sungai kampung, tapi juga menutup bagian lain hingga beberapa kaki dengan pasir yang baru,kemudian mengawetkannya dengan lebih baik (dan membuat arkeolog harus menggali lebih dalam untuk menemukannya).
Anda harus faham perbedaan efek semua proses ini seperti anda mengerjakan pekerjaan arkeologi. Hal ini membantu mengetahui sesuatu tentang pengetahuan fisik dan menjadi antropolog yang baik yang mengerti kehidupan manusia juga. Kenyataannya, menjadi arkeolog, anda sering membutuhkan keseimbangan dalam keahlian! Jika anda tidak siap, beberapa masa kerja lapangan akan membantu anda melihat apa indikasi tanah yang manusia gunakan, apa yang dimaksud dengan kayu yang membusuk tersebar di permukaan tanah, atau bagaimana sebuah benda berwarna oranye besar yang berat pada sebuah artefak yang berkarat.
Bagaimana Arkeologi Menjadi Pengetahuan Modern
Arkeologi mempunyai beragam gambaran dan temuan yang mengejutkan yang kamu tidak dapatkan dalam film karya fiksi Hollywood. Di sini saya singkatnya mengulang sejarah arkeologi. Temuan dan petualangan, dan bagaimana perkembangan lapangan dalam pengetahuan modern saat ini. Banyak kepribadian yang terkenal, flamboyan, dan mempesona yang menjadi pioner pengembangan arkeologi (karakter model seperti Indiana Jones). Ini termasuk yang paling favorit. Banyak biographinya jika anda tertarik membacanya lebih lanjut – anda tidak harus memiliki kemampuan seperti Indiana Jones untuk melakukan petualangan sendiri!
Penggali-Penggali Awal
Catatan sejarah mengatakan bahwa pada abad 9 SM, Raja Babylonia dan putrinya pertama melakukan penggalian tinggalan masyarakat mereka sendiri yang luar biasa di masa lalu, merestorasi kepurbakalaan kuil piramida Sumerian, dan memamerkan artefak yang ditemukan di Istana tersebut. Sejarawan di masa kemudian menceritakan dongeng dan legenda kepurbakalaan tersebut, dan orang-orang mungkin selalu menggali benda-benda tersebut, khususnya untuk menjual sebagai suvenir dan harta karun kejayaan masa lalu dari banyak orang di banyak tempat.
Tetapi arkeologi sesungguhnya hanya dapat dilacak (lebih jauh) kembali pada masa Renaissance (Abad 14-17 Masehi), ketika keinginan besar untuk mempelajari tentang pengembangan periode klasik di masa lalu. Rakyat yang kaya melakukan perjalanan ke wilayah purbakala seperti Mesir dan Mesopotamia dan mengoleksi benda-benda antik ( barang tua, biasanya arca) dari hasil penggalian di reruntuhan. Juga, para kolektor Eropa mengeksplorasi monumen (bangunan Romawi, Stonehenge dan lain-lain) di tanah mereka sendiri. Masyarakat penggemar barang antik dan kolektor mengumpulkan muatan barang dan mulai mendirikan museum untuk memamerkannya pada abad 18 M. Pompeii adalah temuan yang secara kebetulan pada akhir tahun 1500, dan penggalian dilaksanakan dengan sungguh-sungguh mulai tahun 1738.
Pengetahuan selanjutnya tentang masa lalu manusia hingga masa modern dari dari tulisan sejarah atau mitos dan legenda hingga ilmu pengetahuan yang benar dimulai muncul di dunia barat. Bibel menceritakan manusia yang terjadi di masa lalu, cerita rakyat yang diceritakan di saat istirahat (dongeng sebelum tidur). Awal tahun 1500 M, orang Eropa bagian utara yang menemukan mata panah jaman batu menyebutnya tembakan peri atau panah peri.
Arkeologi Abad 19
Mulai awal tahun 1800 M, penyelidik alam dan ilmuwan awal mengumpulkan artefak yang berbentuk indah dan pengetahuan arkeologi dan menggunakannya untuk penafsiran umat manusia masa lalu dalam dengan kebiasan yang rapih. Dengan model sejarah, mereka memetakan kemajuan masyarakat manusia sepanjang jaman.
Awal Klasifikasi
2 hal penting yang orang Denmark lakukan sebuah peran utama dalam karya klasifikasi awal. Christian Thomsen mengelola temuan pada Museum Nasional dan ingin memamerkan prestasi manusia ( rupanya bagaimana membagi display arca membutuhkan kemampuan tersendiri). Dia memilih urutan tiga jaman : batu, perunggu dan besi. Jens Worsaae menggali situs dan menemukan bahwa alat batu berakhir paling dalam dan itu yang paling tua; alat perunggu ditemukan di atasnya, dan artefak besi berada di atas perunggu, kemudian, Jaman Batu dibagi kembali ke dalam Jaman Batu Tua (Paleolitik) dan Jaman Batu Muda (Neolitihik); Pemikiran lebih dalam lebih tua akhirnya menjadi diketahui sebagai Hukum Superposisi.
Klasifikasi budaya ini menjadi populer di seluruh Eropa, dan istilah ini tetap digunakan hingga hari ini – dengan mengikuti perbedaan besar, bagaimanapun:
- Jaman tunggal dalam jatuh di bawah perbedaan tahun kalender pada tempat yang berbeda.
- “Kemajuan” manusia dan “ tahap perkembangan” adalah istilah yang tidak cocok karena satu lintasan yang universal pada perkembangan kebudayaan tidak ada; perbedaan perubahan budaya menjadi lebih atau sedikit komplek melalui waktu diperjalanan mereka sendiri.
- Arkeolog mengakui bahwa klasifikasi budaya adalah bias dan dasar murni teknologi, jika hanya aspek penting pada perkembangan manusia (menafikan seni, susastra, arsitektur, matematika, religi, dan sebagainya). Di sisi lain, teknologi lebih mudah dilihat dalam perekaman arkeologi!
Penjelajah, petualang, dan perampas
Banyak arkeolog awal yang mengagumkan dalam hal petualangan dan keingintahuan dalam mencari artefak sisa dan yang masih indah pada kepurbakalaan masa lalu. Mereka tidak yakin menemukan berbagai jenis situs karena masyarakat lokal selalu menguasainya. Tetapi arkeolog yang baik mempublikasikan informasi dan gambar dan membawa kembali benda-benda antik tersebut untuk dipamerkan. Lebih bodoh di antara mereka berebut harta purbakala untuk dijual mendapatkan keuntungan atau dipamerkan di rumah mereka sendiri. Anda mungkin pernah mendengar beberapa orang terkenal dan perbuatannya;
- Bersama penyerangan Napoleon tahun 1798 ke Mesir datang ilmuwan dan seniman mendokumentasi sisa peradaban purbakala. Satu hal yang ditemukan adalah Rosetta Stone, dengan pertanggalan Abab ke 2 sebelum Masehi. Teks dalam bahasa Yunani dan 2 dalam bahasa Mesir. Sarjana Perancis Champollion menggunakannya untuk terjemahan sistem tulisan Mesir purba.
- Giovanni Belzoni adalah orang kuat dalam sirkus sebelum menjadi terkenal karena mengeksploitasi perampokan makam kuno Mesir nya antara tahun 1817 hingga 1820. Dia meledakan, mengeser, mengangkat monumen bentuk arca raksasa, mumi, dan relik lain untuk dipamerkan dan menyimpan ketenaran.
- Penulis perjalanan Jhon Lloyd Stephens dan seniman Frederick Catherwood mempelajari dan melakukan pekerjaan pada piramida yang menakjubkan dan monumen lainnya pada peradaban Maya di Meksiko dan Amerika Tengah pada tahun 1841 dan 1843.
- Ephraim G. Squier dan Edwin H. Davis mensurvei gundukan tanah kuburan, menggali tanah, dan meneliti kuil di Mississipi dan lembah Ohio (1848) dan mempublikasikan detail deskripsinya untuk secara luas.
- Presiden Amerika Serikat Thomas Jefferson melakukan ekskavasi prasejarah gundukan kuburan pribumi Amerika di tanah miliknya di Monticello, Virginia, dengan tujuan intelektual menemukan detail ilmiah (1788).
- Bisnisman kaya Heinrich Schliemann memikirkan cerita klasik Homer tentang Perang Troya menjadi kenyataan dan pergi mencari serta melakukan ekskavasi Troy di barat laut Turki (1871). Kemudian dia menggali situs lain dari legenda Homer : Mycenae di Selatan Yunani, yang mungkin terdapat Benteng Raja Agamemnon.
Perkembangan di Akhir Abad 19 dan Awal Abad 20
Pencarian tujuan arkeologi menjadi lebih canggih dan ilmiah pada akhir abad 19 Masehi sejak para penyelidik merealisasikan kebutuhan pelajaran sistematik untuk merasakan kekayaan temuan. Di sini ada beberapa tokoh yang tercatat dalam sejarah arkeologi ketika perkembangan kehati-hatian menggali dilakukan:
- Jenderal Pitt Rivers menggali tanah milik negaranya di Selatan Inggris pada tahun 1880 an , membuka gundukan kuburan Masa Perunggu, Benteng Masa Besi, dan kamp militer Romawi. Dia mengukur dengan teliti, menggambar dan memotret pekerjaannya dan temuannya, meletakan dasar modern metode arkeologi.
- Sir Flinder Petrie secara akurat mensurvei piramida Mesir dan mengekskavasi pusara, mumi, dan pekuburan dengan sangat presisi. Dia memikirkan sebuah metode untuk membedakan kronologi budaya dengan menguji perubahan dalam gaya artefak berdasarkan waktu.
- Sir Arthur Evan mengekskavasi (dan merestorasi sebagian) reruntuhan istana di Knossos, Pulau Kreta Yunani, dimulai tahun 1900. Penemuannya membawa kejelasan Peradaban Minoan (3000 – 1200 SM) yang mendahului kebesaran Mycenaean yang dikenalkan oleh Heinrich Schliemann.
- Cyrus Thomas, Kepala Institut Smithsonian Divisi Eksplorasi Gundukan, mengkoleksi informasi ribuan gundukan kemudian merampasnya secara menggila, khususnya di Lembah Mississippi Amerika Serikat. Dia memikirkan gundukan yang dibangun oleh orang yang telah lenyap (punah), tetapi temuannya merubah pikirannya, dia melaporkan di tahun 1894 bahwa gundukan sesungguhnya dibuat oleh nenek moyang dari berbagai kelompok pribumi Amerika.
Awal Abad ke 20 : Temuan Menakjubkan dan Peningkatan Kualitas Akademis
Temuan sensasional dan tokoh yang lebih beragam melanjutkan membuat penemuan yang menakjubkan pada awal abad ke 20. Arkeolog membuat ekskavasi yang lebih rapih, dan mensintesakan hasilnya menjadi lebih mudah selama periode itu.
Tokoh Awal yang Terkenal
Anda mungkin beranggapan, arkeologi sebagai pengisi waktu luang untuk orang-orang kaya, ada waktu untuk perjalanan, dan banyak tipe pegawai kolonial Inggris yang menyelidiki masa lalu dengan tujuan membangkitkan minat yang bervariasi selama awal tahun 1900 an. Di sisi terdapat beberapa karakter tokohnya :
- Howard Carter, adalah orang yang bekerja dengan Flinders Petrie di Mesir, dibiayai oleh bangsawan Carnarvon untuk menjelajahi Lembah Raja-Raja. Dia menemukan Makam spektakuler King Tut, Seorang kerabab tidak penting Pharaoh yang tempat kuburannya tekenal karena tidak dirampok seperti yang lainnya, sehingga masih tampak kaya kemegahan.
- Sir Leonard Woolley menggali di Syria tahun 1912, dibantu oleh T.E. Lawrence (Lawrence of Arabia), dengannya dia juga terlibat aktifitas mata-mata untuk pemerintah Inggris. Setelah perang dunia I, dia mengekskavasi Kota Messopotamia yang terkenal di Ur Iraq dan selama 50 tahun menulis 10 volume laporan selama setiap hari tentang rumah bata berspesi lumpur dan makam raja yang penuh dengan emas, perak dan kekayaan lainnya.
- Getrude Bell, seorang Arab penulis perjalanan berbahasa Inggris dan tokoh politik yang mempesona di Timur Tengah. Menyelidiki reruntuhan Mesopotamia dan juga dilibatkan dalam Dinas Rahasia Inggris. Dia mengorganisasikan Departemen Purbakala dan Museum Iraq, dan membantu dalam munculnya negara modern Iraq
- Gertrude Caton- Thompson, bekerja di Mesir dan melakukan ekskavasi di Zimbabwe Raya di Selatan Afrika pada tahun 1929. Dia mengatakan bahwa reruntuhan dibuat oleh orang pribumi Afrika, sebuah pandangan yang oleh pemerintah kolonial di masa sebelumnya adalah pelanggaran hukum hingga penyelidik pada akhirnya membuktikan kebenarannya.
- Sir Mortimer wheeler adalah kepala arkeolog Inggris pada tahun 1920 an. Dia mengikuti dan memperbaiki teknik ekskavasi yang lebih rapih yang dipelopori oleh Pitt Rivers dan menggali situs yang bermacam-macam, dari Kota Romawi ke Masa Besi Terkenal Benteng Bukit Maiden Castle di Selatan Inggris. Kemudian dia pergi ke India dan membawa kejelasan Kota-Kota Purba di Peradaban Lembah Indus yang hilang di Pakistan. Dia menjadi tokoh publik dan kepribadian televisi awal yang baik; banyak yang berfikir bahwa dia adalah satu model hidup dari Indiana Jones.
Arkeologi Mengarah Lebih Akademik
Para sarjana menyatakan bahwa tujuan utama arkeologi seharusnya untuk mengelola sejumlah besar informasi penggalian yang tersedia. V. Gordon Childe, orang Australia yang menyelidiki arkeologi lintas Eropa, menghasilkan sintesa besar pertama tentang Prasejarah. Dia mengatakan bahwa proses perubahan dalam masa lalu manusia dimulai dari revolusi pertanian dan revolusi Perkotaan – dengan kata lain, produksi makanan dan kemudian pembentukan awal kekuasaan. Beberapa pekerjaannya termasuk “The Danube in Prehistory “ (1929), “New Light on the Most Ancient East” (1934), dan yang paling terkenal adalah “Man Makes Himself” (1939).
Pada awal abad ke 20 banyak fosil ditemukan yang menunjukan bahwa awal manusia pertama berasal dari Afrika menjadi kebenaran. Banyak dari studi ini yang tidak menggunakan logika arkeologi, tetapi subjek paleontology manusia atau paleoanthropology. Tetapi Louis Leakey yang terkenal pergi ke Olduvai Gorge di Tanzania untuk mencari bukti manusia awal karena dia melihat Potongan alat batu yang terlihat masih kasar di sana, sehingga dia berfikir itulah alat batu awal.
Selama masa Depresi (Malaise) di tahun 1930 an, Presiden Amerika Serikat Franklin Roosevelt memulai program untuk membuat pekerjaan ke negeri tersebut, memasukan perjanjian besar tentang pekerjaan arkeologi, khususnya di wilayah selatan yang miskin. Ratusan gundukan atau situs-situs lainnya digali dan ribuan kantung artefak didapatkan dan tumpukan data dikumpulkan. Kemudian institusi akademik mulai melatih arkeolog yang mensupervisi pekerjandan kemudian mensintesa temuan dalam wilayah besar. Mereka menggunakan penamaan arkeologi budaya ( biasanya didasarkan pada tipe tembikar atau karakteristik artefak) dan periode waktu (duplikat) untuk mengelola informasi dan menyampaikan cerita masa lalu, satu periode waktu setelahnya. Pendekatan deskriptif ini disebut sebagai Sejarah Kebudayaan (ketika perhatian pada prasejarah atau jaman sebelum ada tulisan), Arkeolog tetap menggunakan pendekatan ini hingga sekarang, pasti, tetapi lebih dari sekedar deskripsi yang sederhana.
Perkembangan Awal dalam Penafsiran Masa Lalu
Banyak pencari benda antik di abad 19 mempelajari relik masa lalu memperhatikan alat batu dengan tulang hewan yang dibentuk, mendemonstrasikan kebesaran benda-benda kuno manusia. Mereka memperhatikan bahwa pribumi Amerika tetap membuat mata panah dari batu, semudah perbandingannya dengan memotong alat batu dimana di dunia melihat pekerjaan tangan manusia. Geolog Sir Charles Lyell mendemonstrasikan masa pembentuk bumi dan bagaima proses yang sama masih berlangsung hingga hari ini ( prinsip Uniformitarianisme). Charles Darwin menggunakan pengetahuan perkembangan teori Ilmiah Sistematik dari Evolusi, menghitung perkembangan semua bentuk kehidupan ( On The Origins of Species tahun 1859), kemudian memperpanjang penjelasan tentang perkembangan manusia lebih lanjut.
New Archaeology pada Pertengahan Abad ke 20
Setelah perang dunia ke II, beberapa intelektual mutakhir berkumpul mempengaruhi revolusi mini dalam arkeologi. Perkembangan teknologi di masa perang dikombinasikan dengan perkembangan hasrat yang lebih ilmiah. Beberapa arkeolog yang kecewa dengan deskripsi sederhana yang ditemukan dan di mana (menghasilkan sejarah kebudayaan). Mereka ingin mengerti bagaimana fungsi kebudayaan masa lalu dan menjawab pertanyaan tentang bagaimana sistem manusia dikelola. Pergerakan mereka memulai apa yang disebut sebagai New Archaeology. Di sini ada beberapa hal yang mempengaruhi, antara lain :
- Teknologi baru seperti aerial photography dan komputer
- Terobosan ilmiah lainnya seperti Radio Carbon Dating.
- Perkembangan perhatian tentang Hak-Hak Sipil, Hak Azazi Manusia dan Lingkungan Hidup.
- Perkembangan perhatian tentang Preservasi Sejarah dan Hilangnya Situs Arkeologi akibat perkembangan dan pembangunan atau kebutuhan praktis pertanian baru.
Arkeologi Akhir Abad ke 20
Setelah New Archaeology berkembangan selam 2 dekade, arkeolog memutuskan bahwa mereka tidak menyebut baru lebih jauh dan mulai menggunakan istilah Processual Archaeology, karena metode penyelidikan proses budaya. Yang lebih banyak arkeologi lakukan saat ini arkeologi proses.
Pastinya, setiap aksi akan memunculkan reaksi, tanggapan keilmiahan arkeologi pada tahun 1980 yang dianggap terlalu etnosentris atau bias dalam selera budaya yang lebih dominan (yang menguasainya) dan melupakan cerita manusia dan arti dari masa lalu. Tanggapan ini lebih bersifat pendekatan arkeologi humanis (agak sembarangan) disebut Post Processual Archaeology; Postprocessual archaeology berkontribusi memperbanyak praktek modern dan penilaiannya membuat anda lebih mengerti bagaimana mengetahui apa yang kamu ketahui tentang perekaman data arkeologi.
Arkeologi Abad 21 Modern
Hari ini anda menggabungkan deskripsi sejarah kebudayaan dengan pendekatan ilmiah dan kesadaran akan bias yang mungkin didapatkan dalam peneliti anda. Kita harus benar-benar sadar tentang isu heritage (nenek moyang siapa yang kita gali/teliti?), menggunakan politik dalam arkeologi (mengemukakan klaim tanah seseorang, sebagai contoh), dan konservasi sumber daya ( atau historic preservation- melestarikan situs dan monumen dari kehancuran).
Banyak hukum ditetapkan pada akhir abad ke 20 M sekarang melindungi tinggalan arkeologi di seluruh penjuru dunia baik di darat maupun di lautan. Mereka juga menggeneralisir bahwa penelitian arkeologi sebagai keharusan dalam pekerjaan kontruksi dan pembangunan. Banyak teknik baru dan metode yang lebih akurat yang mungkin dapat diartikan sebagai menghabiskan waktu mengisi formulir dan kertas kerja lainnya (atau pekerjaan komputer) lebih dari menggali. Tetapi itu semua bernilai karena anda juga memiliki kebanggaan penemuan.
Arkeologi Lapangan
Pekerjaan lapangan selalu menjadi tradisi khusus dalam arkeologi, tanpa hal itu apa tipe yang kamu lakukan. Anda keluar dan menemukan jejak yang hilang dari orang masa lalu (survei arkeologi) dan menggalinya (ekskavasi), dan, ya, mungkin menghadapi penjelajTetapi anda juga menyadari jauh dari pertimbangan etis dan keamanan hari-hari yang lebih dari tokoh sejarah yang dideskripsikan di awal sesi ini. Siapa bergerak masuk negara lain dan menyewa penduduk lokal untuk menggali parit berukuran besar yang kadang merobohkannya.
Karena anda lebih banyak memikirkan segala sesuatu dan merencanakan melakukan arkeologi modern, deskripsi seluruh tahapan pengerjaan lapangan harus diselesaikan, dari desain penelitian dan daftar suplai dan perlengkapan yang dibawa untuk strategi dalam menentukan dimana akan digali dan prosedur yang hati-hati untuk ekskavasi yang tambahannya sangat kecil. Saya memperlihatkan kepada anda bagaimana merekam segala sesuatu yang kamu lakukan dan menemukan yang kamu ganti kerusakan karena penggalian dengan nilai informasi baru mu tentang kehidupan manusia masa lalu.
Arkeologi di Laboratorium
Bagian terbesar dari pekerjaan arkeologi adalah apa yang kamu lakukan setelah ekskavasi: proses, analisis, dan memelihara yang kamu temukan dan untuk semua informasi tentang masa lalu yang kamu kumpulkan sedikit-sedikit. Dalam mengatasi apa yang jumlahnya berlimpahan tenaga kerja dan tanggungjawabnya. Semua tahap pekerjaan laboratorium, dari waktu kemu bawa keranjang artefak kotor untuk mempersiapkan laporan akhir kamu. Laboratorium yang baik seharusnya memuat daftar banyak cara kita dapat menganalisis artefak dan menggambarkannya dengan kepingan informasi yang mengagumkan tentang pembuatnya dan penggunanya. Kamu dapat melihat bagaimana meletakan kepingan tersebut bersama-sama dan menggunakan perbedaan orientasi theoritis untuk menceritakan kisah masa lalu dengan jalan yang berbeda.
Kisah Manusia Arkeologi
Paduan kumpulan pengetahuan dari penyelidikan berabad-abad, arkeologi memberikan anda cerita tentang masa lalu manusia secara menyeluruh di atas planet ini. Saya menghubungkan cerita ini untuk anda, tunjukan bagaimana temuan material dan situs yang telah diteliti yang mengindikasikan apa yang manusia lakukan banyak pasangan pada jutaan tahun (dan kadang mengapa!). Penggalian baru dan metode ilmiah baru menyatu ke dalam arkeologi membawa keterkejutan hidup yang detail tentang nenek moyang prasejarah kita yang bergerak berkeliling bentang alam perburuan permainan besar jaman es, bertempat tinggal setelah jaman es dan bercocok tanam, dan menemukan peradaban yang nyata di banyak tempat selama beberapa ribu tahun yang lalu. Langkah besar dalam kehidupan manusia ini membuat perubahan besar masyarakat dan konsekwensi serius untuk kita hari ini. Ketika masa sejarah, ketika kamu menulis rekaman tentang apa yang manusia lakukan dan pikirkan, arkeologi – jejak materi – menunjukan banyak hal yang kamu tidak ketahuio sebelumnya tentang nenek moyang mu dan dirimu sendiri.
Arkeologi dalam Lingkungan Publik
Gerakan perubahan terbesar dalam abad ke 21 ini adalah kesadaran bahwasegala sesuatu tentang arkeologi adalah untuk arkeologi publik. Pekerjaan yang biasanya dibayarkan oleh publik /masyarakat, dan penemuan bagian dari keseluruhan warisan manusia. Arkeologi berangkat dari hobi yang menyenangkan atau pencarian manusia kaya hingga menjadi metode ilmiah untuk mengerti kehidupan manusia dalam jangka panjang.
Kamu dapat berjalan dengan langkah kaki yang masyhur dan kadang sebagai karakter yang tidak dikenal yang mempelopori metode ekskavasi dan mendapatkan temuan hasil penggalian yang sensasional. Tetapi hari ini kamu juga merealisasikan bahwa arkeologi menemukan keadaan yang sesungguhnya. Tidak hanya apakah itu penting di dunia arkeologi profesional dan penafsiran tentang sistem hidup dan aktifitas manusia, tetapi juga memiliki arti dalam dunia yang lebih luas tentang kebesaran kemanusiaan.
Dalam pesan yang ditunjukan kepadamu tentang pentingnya arkeologi untuk masyarakat umum dan mengapa kamu peduli terhadap hal itu. Penjelasan tentang hubungan politik dan sosial pada arkeologi hari ini, termasuk hubungan manusia masa lalu untuk kehidupan anak cucu dan preservasi situs arkeologi dan benda-benda kuno dari perampokan, semua tetap ada untuk setiap orang. Saya mencatat beberapa kontroversi terakhir di lapangan dan bagaimana anda bersaing penafsiran tetapi juga kegunaan praktis mempelajari masa lalu. Say juga mendaftar beberapa jalan yang kamu sendiri dapat berpartisipasi dalam arkeologi dan membawa kamu siap untuk menimba pengalaman. Tulisan ini adalah lapisan tipis yang kaya dengan informasi, maka galilah lebih dalam!
0 komentar:
Posting Komentar