VARIKOKEL
Dari
penelitian dewasa ini, penemuan terhadap kasus infertilitas tidak hanya
disebabkan oleh wanita. Kaum pria juga berpotensi besar dalam hal infertilitas
ini. Tapi anehnya, kasus infertilitas pada pria jarang dicurigai oleh sebagian
masyarakat. Padahal gaya hidup zaman sekarang banyak memicu terjadinya
infertilitas pada pria seperti pola makan dan pekerjaan dengan tingkat radiasi
tinggi.
Salah
satu faktor penyebab terjadinya infertilitas pada pria adalah gangguan varises
pada organ reproduksi yang dikenal dengan istilah varikokel. Meski sejauh ini
belum diketahui pasti penyebab gangguan varikokel pada pria, namun para ahli
berpendapat bahwa varikokel terjadi akibat kelainan pelebaran pembuluh-pembuluh
vena (pleksus pampiniformis) di sekitar skrotum (kantung testis). Prinsipnya,
pelebaran terjadi karena kelainan congenital yang menyebabkan katup-katup
tersebut tidak terbentuk.
Testis
sebagai organ kelamin yang menghasilkan sel-sel sperma, akan terganggu dengan
adanya varikokel. Darah yang menumpuk pada testis mengakibatkan suhu di area
tersebut lebih hangat dan kondisi tersebut kurang baik terhadap pembentukan
sperma (spermatogenesis). Idealnya, suhu testis adalah 1-2 derajat di bawah
suhu tubuh. jika suhunya terlalu tinggi, sperma menjadi matang dan mati sebelum
keluar dari testis. Selain itu terjadi kekurangan oksigen dan penumpukan racun
pada testis yang mengakibatkan berkurangnya jumlah sperma (ogliospermia),
bahkan bisa jadi tidak ada (azoospermia).
Varikokel
umumnya lebih banyak terjadi pada bagian kanan. Hal ini diakibatkan oleh aliran
vena testis kiri menuju vena renalis (ginjal) membutuhkan dorongan yang kuat
guna mengatasi tekanan pada vena ginjal, sehingga darah cenderung kembali
terdorong ke bawah.
Tampilan
yang umum terjadi pada testis bervarikokel adalah adanya urat yang menonjol di
sekitar skrotum. Tidak semua varikokel dapat langsung terlihat. Hal tersebut
tergantung dari ketebalan kantung skrotum serta besar kecilnya varikokel yang
terbentuk. Urat yang menonjol akan terlihat jika penderita dalam keadaan
berdiri dan akan hilang jika penderita berbaring.
Gejala
Bagi
penderita varikokel tahap satu, gejala yang timbul tidak terdeteksi dengan
jelas, bahkan penderita merasa tidak bermasalah dengan organ reproduksinya.
Namun, bagi penderita tahap kedua, keluhan yang terjadi umumnya berbeda antara
pria yang satu dengan yang lainnya. Hal tersebut terkait dengan produksi sperma
yang dikeluarkan masih-masing pria yang juga tidak selalu sama. Jika kuantitas
produksi sperma pria A mencapai 125 juta kemungkinan berkurang menjadi 100 juta
maka tetap akan bisa membuahi sel telur pasangannya. Namun, jika produksi
sperma pria B hanya 25 juta maka timbulnya varikokel akan mengurangi jumlah
sperma yang diproduksi, sehingga sulit untuk membuahi sel telur pasangannya.
Berbeda halnya dengan penderita varikokel tahap lanjut, jika penderita berdiri
maka pada kantung testisnya akan terlihat urat yang menonjol seperti bengkak.
Dan jika diraba akan terasa seperti gulungan urat yang tidak teratur.
Beberapa
keluhan kadang diserta rasa sakit di sekitar organ reproduksinya. Bahkan
diantaranya ada yang mengira menderita hernia atau penyakit lain yang
disebabkan kelainan otot pada testis. Rasa sakit tahap lanjut juga akan lebih
terasa, jika penderita terlalu banyak berdiri. Keluhan semakin berat menjelang
sore hari dan penderita banyak melakukan aktivitas.
Gejala
lain yang timbul adalah mengecilnya ukuran testis (atropi testis) akibat
berkurangnya suplai darah pada testis sehingga organ akan kekurangan nutrisi.
Faktor timbulnya varikokel
Hingga
saat ini, faktor utama timbulnya varises pada pria belum diketahui pasti.
Namun, ada beberapa faktor yang diyakini dapat memicu timbulnya varikokel
adalah faktor genetis, makanan, serta suhu yang terlalu tinggi. Orang tua
yang menderita varikokel juga memiliki kecenderungan menurunkannya pada anak.
Sejak lahir, si anak tersebut mempunyai kecenderungan pembuluh darahnya mudah
melebar. Begitu pula dengan pola makan yang tidak sehat. Salah satunya adalah
makanan dengan oksidasi tinggi yang mengakibatkan rusaknya pembuluh darah,
seperti jenis makanan yang diolah dengan cara dibakar.
Bagi
mereka yang melakukan aktivitas atau pekerjaan dalam ruangan bersuhu tinggi,
seperti pertambangan, juru masak, atau mereka yang gemar berendam di air panas,
akan lebih berisiko menderita varikokel. Suhu yang tinggi dapat memicu lebarnya
pembuluh darah di sekitar testis, maka sedapat mungkin hindari berada dalam
ruang dengan suhu tinggi secara terus menerus. Mereja yang mempunyai riwayat
varikokel dalam keluarga, dianjurkan mengenakan celana khusus sebagai pelindung
dan hindari terlalu sering memakai celana jins atau celana ketat.
Menurunnya
kualitas sperma akibat varikokel, juga dapat dipicu adanya infeksi pada organ
reprosuksi maupun infeksi pada organ tubuh lainnya. Secara umum, infeksi dapat
meningkatkan suhu tubuh sehingga memacu pelebaran pembuluh darah balik pada
organ testis. Selain itu, pria yang melakukan aktivitas dengan tekanan tinggi
di sekitar perut daoat memicu timbulnya varikokel seperti buruh kasar, atau
olahragawan angkat berat.
Penanganan
Lalu
bagaimana jika varikokel sudah terlanjur terjadi? Seperti halnya varises yang
terjadi organ tubuh yang lain, jalan terakhir yang dapat ditempuh adalah
operasi. Terlebih jika varikokel yang diderita menimbulkan rasa sakit yang
berlebihan. Salah satu terapi yang dapat digunakan adalah operasi
varikokelektemi. Tindakan operasi yang dilakukan yaitu dengan membuat sayatan
kecil pada perut bagian bawah. Selanjutnya pembuluh darah yang melebar ditarik
dan dikumpulkan di satu tempat dan dikunci dengan alat khusus. Sebelum
melakukan operasi, ada baiknya penderita melakukan analisa terhadap sperma
serta derajat varikokel yang diderita. Jika hasil analisa sperma sebelum
operasi menunjukkan kualitas baik, dalam arti tertis masih memproduksi
spermatozoa dengan baik, maka operasi varikokel dapat dilakukan untuk menambah
produksi sperma. Namun, apabila dari hasil pemeriksaan testis sudah tidak
memproduksi sel spermatozoa atau testis sudah tidak berfungsi dengan normal
(atrofi) maka operai operasi varikokel yang dilakukan akan menunjukkan hasil
yang signifikan.
Namun,
ada satu hal yang cukup menggembirakan bagi penderita varikokel. Fungsi
seksualnya tidak terganggu, terlebih bagi penderita pada tahap awal yang belum
merasakan keluhan apapun. Sebab itu, banyak penderita merasa tidak ada kelainan
dengan organ reproduksinya, dan baru sadar karena hasilnya tidak menunjukkan
tanda-tanda kehamilan pada pasangannya.
0 komentar:
Posting Komentar